#Pinternet
Internet Adiksi
Sejarah perkembangan Internet merupakan modus baru dalam pendistribusian informasi dan ilmu pengetahuan. Akses kejaringan ini sedang menjadi trend bagi masyarakat. Hal ini disebabkan begitu gencarnya pemberitahuan di media massa. Media ini masih akan terus berkembang pesat. Oleh karena itu, berbagai aspek yang menyangkut mengenai pengenalan sistem, pemanfaatan dan penguasaan teknologi ini sangat patut dipelajari dan dikembangkan terus. Jaringan internet telah dibangun lebih dari 10 tahun yang lalu dengan hanya berawal 4 buah komputer mainframe yang saling dihubungkan dengan tujuan unuk berbagi data.Di zaman globalisasi saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) begitu cepat, apabila tidak bisa memanfaatkannya disebut orang yang ketinggalan zaman. Menurut (Main, 2008) teknologi informasi dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta menyebarkan informasi. Salah satu pemanfaatan TIK yang paling popular saat ini adalah internet.
Karena meluasnya jaringan internet ini, internet menjadi salah satu media untuk meningkatkan produktifitas dalam bekerja, meningkatkan kemampuan, sebagai sumber pustaka tanpa batas dan bahkan menjadikan internet sebagai lahan bisnis yang menggiurkan.
Akan tetapi dari banyaknya kegunaan dari internet ini, ternyata memiliki dampak yang berbeda untuk beberapa orang pada umunya. Kini internet sendiri dapat menyebabkan kecanduan terhadap penggunanya.
Kecanduan internet kini sudah memasuki jajaran sekolah-sekolah, kantor-kantor bahkan rumah rumah (Young dalam Komputek, 1999b). Young (dalam Suara Merdeka, 1998) menjelaskan bahwa sejumlah orang yang sebelumnya kecanduan alcohol atau minuman keras lainnya malah beralih ke internet sebagai pengganti kecanduan yang lebih aman. Bahkan hasil riset yang disajikan
dalam event tahunan American Psichological Association mengemukakan 6 persen dari pemakai internet mengalami kecanduan internet (Jawa Pos, 1999).
Seorang pecandu internet tidak merasa dirinya kecanduan internet bahkan tidak mau disebut pecandu internet karena tidak menyadari bahwa perilaku onlinenya berlebihan. Pecandu internet tidak dapat menghentikan keinginannya untuk online sehingga kehilangan kontrol dari penggunaan internet dan kehidupanya (Young, 1996).
Young (1996) membedakan pengguna internet yang menggunaka internet secra normal (disebut dengan Non Dependent) dengan pengguna internet adiktif (disebut Dependent). Non Dependent menggunakan internet sebagai sarana untuk mendapatkan informasi dan untuk menjaga hubunagan yang sudah terbentuk lama melalui komunikasi elektronik. Dependent menggunakan aplikasi internet yang berupa komunikasi dua arah untuk bertemu, bersosialisasi, dan bertukar ide dengan orangorang yang baru dikenal melalui internet (Young, 1996b; 1997).
Non dependent mengunakan internet antara 4 sampai 5 jam per minggu. Dependent menggunakan internet antara 20 hingga 80 jam per minggu dengan 15 jam per sesi online. Dependent secara bertahap mengembangkan kebiasaan menggunakan internet. Hal ini dimungkinkan seperti tingkat toleransi yang meningkat pada alkoholik yang secara bertahap meningkatkan konsumsi alkohol untuk memperoleh efek yang diinginkan (Young, 1996).
Internet adiktif ini adalah pemakaian internet secara berlebihan yang ditandai dengan gejala-gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak memperdulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian dan sebagainya. Internet Addiction sebagaimana kecanduan obat-obatan, alkohol dan judi akan mengakibatkan kegagalan akademis, menurunkan kinerja, perselisihan dalam perkawinan bahkan perceraian. (Young, 1996b:20)
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan. (Herlina Siwi, 2004:2).
Kecanduan internet pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Jenis kecanduan internet ada tiga yaitu; bermain games yang berlebihan, kegemaran seksual dan e-mail/pesan teks (chatting). Sedangkan gejala-gejala kecanduan internet adalah sebagai berikut:
- Sering lupa waktu. Mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama. Orang yang kecanduan internet bisa tidak makan atau minum, lupa waktu sholat, belajar, sekolah atau bekerja.
- Gejala menarik diri. Seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses. Mereka akan bete, kesal bahkan stress jika tidak bisa online karena berbagai alasan.
- Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan. Semakin lama jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengakses internet terus bertambah.
- Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki. Mereka akan mengganti komputer atau gadget untuk mengakses internet dengan yang lebih baik dan aplikasi terbaru pasti akan terus diburu.
- Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan. Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan narkoba.
Dalam kecanduan internet ini memiliki ketertarikan antara pengendalian diri dan juga kemampuan sosialisasi. Jadi untuk menekan jumlah dari kecanduan ini bisa di mulai dari memperbaiki kemampuan pengendalian diri dan juga kemampuan kita dalam bersosialisasi.
Berikut video tentang kecanduan internet anak remaja dari film pendek buatan anak bangsa siswa kelas XI Multimedia Sekolah SMK Terunajaya 1 Gunungkidul mengenai kecanduan internet :
Sumber Jurnal :
Heny N, Denok W, Luluk M. 2013. HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN SOSIALISASI DENGAN KECANDUAN JEJARING SOSIAL . Jurnal Penelitian Psikologi 2013, Vol. 04, No. 02, 107-119
Herlina S W, Sofia R, Rahma H. 2004 . KONTROL DIRI DAN KECENDERUNGAN KECANDUAN
INTERNET . Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No.1 Januari 2004:17-25
INTERNET . Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No.1 Januari 2004:17-25
Sari DYN. 2012. HUBUHAN SELF CONTROL DAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar